Nasi gandul merupakan masakan khas daerah Pati (daerah pesisir Jawa Tengah, merupakan jalan pantai utara Jawa). Akan tetapi, konon menurut cerita, daerah di Pati yang memopulerkan nasi gandul ini adalah desa Gajahmati (arah selatan teminal bus Pati), itulah sebabnya sering ditemui kata-kata Nasi Gandul Gajah Mati. Walaupun pada akhirnya banyak ditemui penjual nasi gandul yang tidak berasal dari desa Gajahmati tetap menuliskan kata desa Gajahmati pada spanduk tempat makan mereka. Jika ditelusuri asal-usul pemberian nama nasi gandul, banyak versi yang mengemukakan tentang hal tersebut.
Versi pertama mengatakan bahwa nama nasi gandul adalah nama pemberian dari pembeli. Dulu, di daerah Pati, penjual nasi gandul menjajakan nasinya dengan menggunakan pikulan yang berisi kuali (tempat kuah nasi gandul) di satu sisi, dan bakul nasi serta peralatan makan nasi gandul di sisi lain. Kemudian, pikulan tersebut digotong dan dijajakan sehingga pikulan tersebut naik-turun seirama dengan langkah penjualnya (kedua sisi bambu ini bergantungan bakul nasi dan kuali kuah secara menggantung (gandul). Oleh sebab itu, masyarakat kemudian menamainya nasi gandul.
Versi kedua, nama nasi gandul terinspirasi dari cara penyajian nasi gandul yang unik. Cara penyajiannya: piring yang telah dilapisi oleh daun pisang, kemudian diisi oleh nasi, baru setelah itu diberi kuah. Karena penyajian yang serupa itu, oleh para pembeli menyebut bahwa nasi dan kuah itu mengambang; menggantung (tidak menyentuh piring).
Resep Nasi Gandul
Bahan-bahan yang dibutuhkan :
Versi pertama mengatakan bahwa nama nasi gandul adalah nama pemberian dari pembeli. Dulu, di daerah Pati, penjual nasi gandul menjajakan nasinya dengan menggunakan pikulan yang berisi kuali (tempat kuah nasi gandul) di satu sisi, dan bakul nasi serta peralatan makan nasi gandul di sisi lain. Kemudian, pikulan tersebut digotong dan dijajakan sehingga pikulan tersebut naik-turun seirama dengan langkah penjualnya (kedua sisi bambu ini bergantungan bakul nasi dan kuali kuah secara menggantung (gandul). Oleh sebab itu, masyarakat kemudian menamainya nasi gandul.
Versi kedua, nama nasi gandul terinspirasi dari cara penyajian nasi gandul yang unik. Cara penyajiannya: piring yang telah dilapisi oleh daun pisang, kemudian diisi oleh nasi, baru setelah itu diberi kuah. Karena penyajian yang serupa itu, oleh para pembeli menyebut bahwa nasi dan kuah itu mengambang; menggantung (tidak menyentuh piring).
Resep Nasi Gandul
Bahan-bahan yang dibutuhkan :
- 500 gram daging sapi.
- 1 ½ liter santan cair atau encer.
- 1 batang serai (geprak dan memarkan).
- 2 lembar daun salam.
- 1 ruas lengkuas kira-kira 2 cm.
- Minyak goreng digunakan untuk menumis.
- 4 siung bawang merah.
- 4 siung bawang putih.
- 3 buah cabai merah keriting.
- 3 butir kemiri sangrai.
- ½ sdm ketumbar sangrai.
- 1 sdt merica halus.
- 1 sdt jintan.
- 1 ruas kencur kira-kira 1 cm.
- 1 ruas jahe kira-kira 1 cm.
- 1 sdt terasi bakar.
- garam halus secukupnya.
- ½ sdm gula merah kemudian sisir halus.
- Pertama, bersihkan daging sapi kemudian potong-potong daging berbentuk dadu kecil. Lalu tiriskan.
- Selanjutnya, panaskan minyak goreng kemudian tumis bumbu yang dihaluskan bersama dengan serai, daun salam dan lengkuas. Tumis bahan-bahan tersebut hingga harum.
- Setelah itu, rebus santan yang telah disiapkan bersama dengan potongan daging sapi dan bumbu yang telah ditumis tadi. Rebus hingga mendidih dan daging terasa empuk.
- Cara penyajiannya, siapkan selembar daun pisang yang telah dibersihkan lalu taruh diatas mangkuk atau piring saji, kemudian tambahkan nasi dan tuangkan pula rebusan daging sapi tadi bersama kuahnya.
- Sajikan nasi gandul selagi hangat. Semoga resep dan cara membuat nasi gandul lezat khas Pati ini dapat membantu ibu-ibu menyajikan hidangan lezat dirumahnya.
No comments:
Post a Comment