Sejarah Lontong Tanjung
Lentog artinya Lontong. Dahulu, penjualnya berasal dari Desa Tanjungkarang (Tanjung). Maka dinamai Lentog Tanjung. Namun kini telah menyebar ke seluruh pelosok kota Kudus. Yang unik dari lentog adalah ukuran lontongnya yang sebesar betis orang dewasa. Biasanya lentog tanjung dinikmati sebagai menu untuk sarapan, terdiri dari 3 bahan utama, ada lontong yang dipotong kecil-kecil, sayur gori (nangka muda) dan lodeh tahu.
Lentog Tanjung terdiri dari 2 kata, lentog dan tanjung. Lentog atau yang biasanya disebut lontong adalah sebuah makanan yang yang terbuat dari beras yang dibungkus daun pisang . Sedangkan tanjung (Tanjungkarang) adalah sebuah desa yang berada tepatnya di kecamatan Jati Kab. Kudus, Jawa Tengah. Ya memang makanan khas pagi ini dahulu hanya berasal dari desa sana dan hanya dijual di sekitar daerah tersebut dan ramai pada saat hari Minggu atau libur. Sekarang pun masih ada, walaupun dibeberapa tempat di lain desa juga berdiri warung warung yang menawarkan lentog Tanjung.
Di sajikan di atas piring kecil yang dialasi daun pisang serta taburan bawang goreng, membuatnya semakin gurih saat disantap. Selain tampilannya yang sederhana, untuk memakannya juga tidak menggunakan sendok, namun menggunakan suru (sendok dari daun pisang).
Resep Lontong Tanjung - Opor Tahu
Bahan :
Lentog artinya Lontong. Dahulu, penjualnya berasal dari Desa Tanjungkarang (Tanjung). Maka dinamai Lentog Tanjung. Namun kini telah menyebar ke seluruh pelosok kota Kudus. Yang unik dari lentog adalah ukuran lontongnya yang sebesar betis orang dewasa. Biasanya lentog tanjung dinikmati sebagai menu untuk sarapan, terdiri dari 3 bahan utama, ada lontong yang dipotong kecil-kecil, sayur gori (nangka muda) dan lodeh tahu.
Lentog Tanjung terdiri dari 2 kata, lentog dan tanjung. Lentog atau yang biasanya disebut lontong adalah sebuah makanan yang yang terbuat dari beras yang dibungkus daun pisang . Sedangkan tanjung (Tanjungkarang) adalah sebuah desa yang berada tepatnya di kecamatan Jati Kab. Kudus, Jawa Tengah. Ya memang makanan khas pagi ini dahulu hanya berasal dari desa sana dan hanya dijual di sekitar daerah tersebut dan ramai pada saat hari Minggu atau libur. Sekarang pun masih ada, walaupun dibeberapa tempat di lain desa juga berdiri warung warung yang menawarkan lentog Tanjung.
Di sajikan di atas piring kecil yang dialasi daun pisang serta taburan bawang goreng, membuatnya semakin gurih saat disantap. Selain tampilannya yang sederhana, untuk memakannya juga tidak menggunakan sendok, namun menggunakan suru (sendok dari daun pisang).
Resep Lontong Tanjung - Opor Tahu
Bahan :
- 4 buah lontong
- 1 lbr daun salam
- 300 gr nangka muda, cincang halus
- 1 ltr santan
- 2 cm lengkuas
- 2 buah kemiri
- 4 buah bawang merah
- 1 sdt garam
- 2 siung bawang putih
- 750 ml santan
- 10 buah tahu berkulit
- 1 lbr daun salam
- 2 btg serai
- 2 lbr daun jeruk
- 2 cm lengkuas
- 2 btr kemiri
- 7 buah bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 2 cm jahe
- 1 sdt ketumbar
- ½ sdt lada
- 2 sdm minyak goreng
- ¼ sdt lada
- 1 sdt garam
- 1/8 sdt jinten
- Sayur Nangka: campurkan bumbu halus, nangka, daun salam, santan, dan lengkuas. Lalu masak hingga seluruh bahan menjadi matang serta nangka agak hancur. Angkat kemudian sisihkan.
- Untuk Opor Tahu: tumislah bumbu halus hingga aromanya harum, lalu tambahkanlah serai, daun jeruk, daun salam, dan lengkuas. Masaklah hingga seluruh bumbu harum, kemudian masukkan santan juga tahu. Masaklah lagi hingga menjadi mendidih.
- Penyajian: potonglah lontong lalu taruhlah di mangkuk kemudian berilah sayur nangka serta tahu.
- Siap untuk disajikan bersama keluarga anda.
No comments:
Post a Comment